Salah satu potensi wisata terbaik di
Indonesia selain Pulau Dewata Bali adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan, berbicara
mengenai wisata hemat dan menyenangkan pasti tidak asing lagi apabila mendengar
kata Malioboro. Malioboro memang sangat terkenal di pusat kota Yogyakarta. Pengunjungnya
baik dari wisatawan lokal dan mancanegara kian bertambah dan semakin padat
untuk mengunjungi serta menjelajahi sepanjang jalan Malioboro. Tidak heran jika Malioboro adalah pusat keramaian kota Yogyakarta yang semakin berkembang pesat
keberadaannya. Bila dilihat dari kacamata sejarah, penamaan Malioboro memiliki
dua versi yang beredar di masyarakat, yakni: pertama diambil dari nama seorang
bangsawan Inggris yaitu Marlborough, seorang residen Kerajaan Inggris di kota
Yogjakarta dari tahun 1811 M - 1816 M. Versi kedua dalam bahasa Sansekerta,
Malioboro berarti karangan bunga. Filosofinya karena tempat ini dulunya
dipenuhi dengan karangan bunga yang setiap beberapa kali dari pihak Keraton Yogyakarat
melaksanakan perayaan. Sudah hampir 250 tahun yang lalu, Malioboro telah
menjadi pusat sarana kegiatan ekonomi, yakni melalui sebuah pasar tradisional
pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono I hingga sekarang.
Malioboro adalah pusat perbelanjaan yang selalu ramai dikunjungi.
Banyak souvenir-souvenir unik hasil karya para seniman Indonesia, khususnya
Yogyakarta yang dibuat dan dijual di sini. Produk-produk kerajinan yang dijual
seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, kerajinan dari bambu, termasuk dalam
gantungan kunci, lampu hias, dan lain sebagainya. Tersedia juga blangkon (topi
khas Jawa/Jogja) serta barang-barang perak, hingga pedagang yang menjual pernak
pernik umum yang banyak ditemui di tempat lain. Tidak hanya menjual segala
pernak-pernik yang lucu dan unik, namun bagi para wisatawan yang menggemari
seni tatto, para seniman lukis terutama seni tatto juga menawarkan jasanya.
Banyak aneka seni lukis tatto dan gambar yang ditawarkan sesuai dengan pilihan
wisatawan. Harganya pun bervariasi, jika gambar tattonya terbilang kecil
berkisar 15.000 – 35.000. Namun, jika kita pilih gambar tatto berukuran besar
dipatok harga 45.000 – 100.000. Semua tergantung permintaan.
Selain menyediakan pernak-pernik untuk dijual. Di kawasan sepanjang
Malioboro juga menyediakan aneka kuliner khas Yogyakarta di malam hari. Salah
satunya adalah Gudeg. Di seberang jalan dari penjualan souvenir, terdapat lesehan-lesehan
yang menjual Nasi Gudeg khas Yogyakarta. Lesehan tersebut berderet di sepanjang
jalan sehingga kita leluasa untuk memilih tempat sesuai selera. Makanan khas
Yogya tradisional lainnya selain Gudeg, yang tidak luput dari pandangan, adalah
tiwul, cenil, gatot, dan lain sebagainya. Kita bisa membeli dengan harga yang
murah namun kualitas rasanya sangat enak, manis dan lezat. Harganya berkisar
2000 – 5000 saja. Dan, jika ingin membeli oleh-oleh makanan khas tradisional
lainnya, Anda dapat membeli makanan tersebut yakni berupa bakpia, geplak, kue mochi,
dan lain sebagainya. Harganya pun terbilang cukup murah, 1 kotak bakpia bisa Anda
beli dengan harga 25.000 isi 15 buah.
Di sepanjang jalan Malioboro inipun menyediakan beberapa fasilitas
hotel, misalnya INA Garuda, Hotel Mutiara Yogyakarta. Dan, pusat perbelanjaan
lainnya, yakni Malioboro Mall, Ramai Mall, Matahari Departemen Store, Ramayana,
dan berbagai butik-butik yang tersedia di setiap sisi jalan. Di malam-malam
tertentu, terutama malam minggu atau hari-hari libur, para seniman dari
berbagai komunitas seni di Yogyakarta selalu menampilkan aksi panggung mereka
dalam bidang kesenian. Ada yang menampilkan kesenian keroncong, musik-musik
gamelan kontempoler, musik angklung, kesenian tarian Jawa, kesenian tari dari
Komunitas Saman, dan masih banyak kesenian-kesenian unik lainnya yang
ditampilkan.
Selain disebutkan di atas, ada beberapa lagi tempat yang harus
dikunjungi, yakni Benteng Vredeburg, Mirota Batik, Pasar Bringharjo, Pusat
Oleh-Oleh Dagadu, Monumen Serangan 1 Maret, Taman Pintar, Taman Budaya
Yogyakarta, yang semuanya adalah satu-kesatuan dari kawasan Malioboro. Jika
Anda lelah untuk berjalan, telah disediakan jasa andong dan becak. Yang
pastinya dengan harga yang tidak menguras kantong, pengunjung akan dimanjakan
dengan segala yang ada di kawasan wisata Malioboro – Yogyakarta. (Athalia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar