Kamis, 07 Agustus 2014

Berwisata Di sepanjang Malioboro Yogyakarta



 
            Salah satu potensi wisata terbaik di Indonesia selain Pulau Dewata Bali adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan, berbicara mengenai wisata hemat dan menyenangkan pasti tidak asing lagi apabila mendengar kata Malioboro. Malioboro memang sangat terkenal di pusat kota Yogyakarta. Pengunjungnya baik dari wisatawan lokal dan mancanegara kian bertambah dan semakin padat untuk mengunjungi serta menjelajahi sepanjang jalan Malioboro. Tidak heran jika Malioboro adalah pusat keramaian kota Yogyakarta yang semakin berkembang pesat keberadaannya. Bila dilihat dari kacamata sejarah, penamaan Malioboro memiliki dua versi yang beredar di masyarakat, yakni: pertama diambil dari nama seorang bangsawan Inggris yaitu Marlborough, seorang residen Kerajaan Inggris di kota Yogjakarta dari tahun 1811 M - 1816 M. Versi kedua dalam bahasa Sansekerta, Malioboro berarti karangan bunga. Filosofinya karena tempat ini dulunya dipenuhi dengan karangan bunga yang setiap beberapa kali dari pihak Keraton Yogyakarat melaksanakan perayaan. Sudah hampir 250 tahun yang lalu, Malioboro telah menjadi pusat sarana kegiatan ekonomi, yakni melalui sebuah pasar tradisional pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono I hingga sekarang.

Malioboro adalah pusat perbelanjaan yang selalu ramai dikunjungi. Banyak souvenir-souvenir unik hasil karya para seniman Indonesia, khususnya Yogyakarta yang dibuat dan dijual di sini. Produk-produk kerajinan yang dijual seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, kerajinan dari bambu, termasuk dalam gantungan kunci, lampu hias, dan lain sebagainya. Tersedia juga blangkon (topi khas Jawa/Jogja) serta barang-barang perak, hingga pedagang yang menjual pernak pernik umum yang banyak ditemui di tempat lain. Tidak hanya menjual segala pernak-pernik yang lucu dan unik, namun bagi para wisatawan yang menggemari seni tatto, para seniman lukis terutama seni tatto juga menawarkan jasanya. Banyak aneka seni lukis tatto dan gambar yang ditawarkan sesuai dengan pilihan wisatawan. Harganya pun bervariasi, jika gambar tattonya terbilang kecil berkisar 15.000 – 35.000. Namun, jika kita pilih gambar tatto berukuran besar dipatok harga 45.000 – 100.000. Semua tergantung permintaan.

Selain menyediakan pernak-pernik untuk dijual. Di kawasan sepanjang Malioboro juga menyediakan aneka kuliner khas Yogyakarta di malam hari. Salah satunya adalah Gudeg. Di seberang jalan dari penjualan souvenir, terdapat lesehan-lesehan yang menjual Nasi Gudeg khas Yogyakarta. Lesehan tersebut berderet di sepanjang jalan sehingga kita leluasa untuk memilih tempat sesuai selera. Makanan khas Yogya tradisional lainnya selain Gudeg, yang tidak luput dari pandangan, adalah tiwul, cenil, gatot, dan lain sebagainya. Kita bisa membeli dengan harga yang murah namun kualitas rasanya sangat enak, manis dan lezat. Harganya berkisar 2000 – 5000 saja. Dan, jika ingin membeli oleh-oleh makanan khas tradisional lainnya, Anda dapat membeli makanan tersebut yakni berupa bakpia, geplak, kue mochi, dan lain sebagainya. Harganya pun terbilang cukup murah, 1 kotak bakpia bisa Anda beli dengan harga 25.000 isi 15 buah. 

Di sepanjang jalan Malioboro inipun menyediakan beberapa fasilitas hotel, misalnya INA Garuda, Hotel Mutiara Yogyakarta. Dan, pusat perbelanjaan lainnya, yakni Malioboro Mall, Ramai Mall, Matahari Departemen Store, Ramayana, dan berbagai butik-butik yang tersedia di setiap sisi jalan. Di malam-malam tertentu, terutama malam minggu atau hari-hari libur, para seniman dari berbagai komunitas seni di Yogyakarta selalu menampilkan aksi panggung mereka dalam bidang kesenian. Ada yang menampilkan kesenian keroncong, musik-musik gamelan kontempoler, musik angklung, kesenian tarian Jawa, kesenian tari dari Komunitas Saman, dan masih banyak kesenian-kesenian unik lainnya yang ditampilkan. 

Selain disebutkan di atas, ada beberapa lagi tempat yang harus dikunjungi, yakni Benteng Vredeburg, Mirota Batik, Pasar Bringharjo, Pusat Oleh-Oleh Dagadu, Monumen Serangan 1 Maret, Taman Pintar, Taman Budaya Yogyakarta, yang semuanya adalah satu-kesatuan dari kawasan Malioboro. Jika Anda lelah untuk berjalan, telah disediakan jasa andong dan becak. Yang pastinya dengan harga yang tidak menguras kantong, pengunjung akan dimanjakan dengan segala yang ada di kawasan wisata Malioboro – Yogyakarta. (Athalia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar