Rabu, 06 Agustus 2014

Tips Membuat Batik Khas Yogyakarta



 
 Anda pasti penasaran dan ingin mengetahui lebih mendalam lagi, apa saja yang termasuk dalam karya terbaik anak bangsa yang sudah ada sejak dulu hingga sekarang ini? Yang jelas, sampai saat ini masih tetap dipertahankan dan dibudidayakan kelestarian serta kekhas-annya tersebut. Yak, hasil mahakarya itu tak lain adalah batik. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, khususnya di Tanah Jawa dan sudah ada sejak lama. Perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tradisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta. Batik inipun merupakan salah satu cara pembuatan bahan pakaian yang memiliki ciri khas tertentu. Pertama, batik memiliki teknik pewarnaan kain yang menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dan, teknik yang kedua adalah kain yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan.

Di Yogyakarta sendiri memiliki batik yang terkenal yakni Batik Giriloyo. Batik Giriloyo adalah batik yang mengambil nama kampung di selatan Yogyakarta yang terkenal sebagai sentra pengrajin batik tulis asli, khas kraton Mataram (Yogyakarta dan sekitarnya). Dan, kerajinan batik Giriloyo sudah ada di dusun ini lama sekali, berabad-abad tahun yang lalu. Motif batik dari Giriloyo begitu menarik, unik dan klasik. Batik ini menggambarkan beberapa fenomena alam maupun kehidupan di dalamnya. Beberapa motif lukisan batik terkadang menggambarkan benda-benda di lingkungan sekitar secara unik. Tidak hanya itu, terkadang motif Batik Giriloyo mencoba mewujudkan keyakinan dan harapan manusia kepada Tuhannya. Seperti contohnya: Motif Wahyu Tumurun (turunnya anugerah), Sido Mukti(Kebahagian), Truntum Sri Kuncoro (menuntun di kehidupan berliku).

Cara membuat batik sebenarnya hampir memiliki kesamaan baik dalam pengerjaannya maupun proses pembuatannya. Pertama, batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin. Namun pada Batik Giriloyo khas Yogykarta ini memiliki keunikan tersendiri dalam hal pembuatan serta memakan proses yang cukup panjang. Karena pada dasarnya proses batik yang ditulis tangan demi menjaga nilai seni tradisional dan warisan sejarah membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya. Tiga hal yang penting dalam proses itu, yakni: Molani (membuat pola), menulis tangan, dan Mbabar (pewarnaan).

Dari tiga proses tersebut akan dijabarkan dalam tips berikut ini:
1. Membuat pola mungkin adalah proses yang paling cepat diselesaikan, perajin akan menulis pola menggunaka pensil atupun arang kayu, sesuai dengan yang diinginkan. Ini kalau cepat bisa diselesaikan 3-4 jam.

2. Setelah itu pada pada proses selanjutnya adalah proses penulisan tangan, inilah proses yang mungkin membutuhkan waktu paling lama karena dalam batik tradisional semua  penulisannya adalah manual dengan tangan. Selain menulis tangan dengan canting  mengikuti pola yang ditentukan, dalam proses ini dikenal tahapan dalam istilah jawa Ngengrengi-Nyeceki-Nembok. Nah Ladies, proses demi proses tersebut biasanya dikerjakan oleh orang yang berbeda. Dan rata-rata memakan waktu satu minggu.

3. Berikutnya adalah proses Mbabar (Pewarnaan). Proses Mbabar biasanya dikerjakan dalam sehari selesai. Akan tetapi apabila batik yang dikehendaki hanya mengandung satu  warna. Apabila menginginkan motif batik dengan beberapa unsur dan tingkatan  warna,  maka proses ini harus dikerjakan berulang dan itu bisa membutuhkan waktu 2-3 hari.

Nah, demikianlah tips dalam proses membatik khas Yogyakarta khususnya dalam Batik Giriloyo. Ada yang tertarik untuk mencobanya? ^_^ . (Athalia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar